Sekolah Waldorf |
Penjelasan Tentang Sekolah Waldorf
Sekolah Waldorf
Sekolah ini merupakan sekolah independen, yang tidak terikat atau tergantung oleh organisasi/kelompok/orang tertentu, sehingga kami bebas untuk meramu pendidikan yang sesuai dengan tumbuh kembang anak -namun tetap mengacu dan menyesuaikan pada Kurikulum Nasional Republik Indonesia, di mana anak menjadi subyek dan perhatian utamanya; bukan lagi untuk kepentingan sekolah, yayasan, guru, maupun orang tua. Selain itu, kami akan memasukkan unsur dan cita rasa budaya lokal (sunda) ke dalam pembelajaran. Kami menyadari, setiap orang (/anak) perlu mengenali akarnya agar dia dapat tumbuh tegak dan menjulang hingga akhirnya mampu bermanfaat bagi sekelilingnya. Sekolah ini pun merupakan sekolah bhinneka, yang bersifat inklusi; yang menghargai dan menerima perbedaan sebagai suatu keindahan. Tidak ada yang mendominasi atau diutamakan, semua selaras dan seimbang untuk mewujudkan sekolah yang sehat. Kami menyadari untuk menjadikan kondisi ini terwujud membutuhkan keterbukaan dan kesadaran yang utuh dari setiap pihak, terutama para orang tua yang akan menjadi bagian dari komunitas Arunika.
Untuk melihat bagaimana gambaran umum sekolah waldorf, mari tonton video di bawah ini.
http://www.iden.web.id/2018/04/catatan-saya-tentang-indahnya-sekolah.html
https://idenide.blogspot.com/2014/01/sekolah-waldorf.html
https://idenide.blogspot.com/2013/05/crafting.html
https://www.goodnewsfromindonesia.id/2019/04/09/sekolah-waldorf-kini-hadir-di-indonesia
https://theurbanmama.com/articles/ritme-keseharian-anak-dalam-filosofi-pendidikan-waldorf-s65741.html
Related Posts:
Waldorf Studi Group Jakarta
Related Posts:
Cerita Pengenalan Biodynamic Farming Setengah Hari di Sekolah Arunika Waldorf.
"A healthy social life is found only when, in the mirror of each soul, the whole community finds its reflection, and when, in the whole community, the virtue of each one is living" (Rudolf Steiner)
Kisah Biodynamic Farming dibuka dengan cerita tentang evolusi cara bertanam dari waktu ke waktu, perubahan dari pertanian tradisional ke industrialisasi dimana cara bertaninya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pasar, umumnya cara seperti ini memfokuskan bertanam pada jenis tanaman tertentu saja, tanaman yang lain disingkirkan (yang otomatis juga menyingkirkan ekosistem di tanah tersebut).
Dampaknya adalah ekosistem yang terganggu, hingga pada akhirnya petani perlu usaha extra untuk memelihara kebun /ladangnya dari hama dan tantangan2 lainnya.
Pak Okta juga banyak bercerita tentang dampak yang kemudian muncul yaitu penurunan kualitas tanah kita, kualitas tanaman yang tumbuh, juga dampak lainnya dari pupuk kimia.
Pemikiran itu tumbuh dari Rudolf Steiner di tahun 1924, ketika ia melihat petani di Jerman.
Dari biologicwine dikatakan bahwa "In 1924, the philosopher and originator of Biodynamic agriculture, Rudolph Steiner presented eight lectures in response to rising concerns about soil degradation and the impact of chemical fertilisers amongst German farmers. These lectures were translated into English and published in 1928 as The Agriculture Course (A lot of Steiner’s views on Biodynamics were deeply influenced by Johann Wolfgang von Goethe)."
Dalam kuliahnya, Steiner memaparkan bahwa dalam bercocok tanam, petani perlu memperhatikan aspek energi alam semesta dan pengaruhnya ke pertanian.
Yang sebenarnya ini sudah banyak dilakukan oleh nenek moyang kita terdahulu, menarik sekali kemarin ketika mendengar di Bali ada yang namanya kalendar pertanian, dimana para petani di sana menggunakannya untuk menentukan waktu - waktu yang tepat dalam tiap kegiatan pertanian.
Menarik juga bagi saya yang awam mendengarnya karena membangun kesadaran tentang bumi yang dipijak ini, rasanya masih banyak sekali 'timbal balik' yg ingin diberikan, rasanya hubungan dengan bumi ini belum mutual, masih lebih banyak 'mengambil'nya.
Nah kesempatan kemarin kami di Arunika belajar cara mempersiapkan tanah juga pengomposan, yang sangat menarik juga dalam sekali maknanya.
Pengetahuan ini ketemu benang merahnya dari sedikit bayangan tentang konsep 'potensi' di remedy homeopathy.
Ini juga karena sistem pertanian ini dicetuskan oleh Steiner maka akan ada kaitannya dengan yang kita pelajari misalnya 12 senses, juga ritme. Saya baru sadar, bumi kita juga ada breath in breath outnya.
Catatan ini ditulis oleh Nanda Indriana, ditulis ulang atas seizin yang bersangkutan.
Related Posts:
The Art of Parenting and Teaching in The Early Years
Related Posts:
Tentang Ritme, Repetisi, dan Reverence
Related Posts:
Mengenal Indahnya Sekolah Waldorf
Related Posts:
Arunika Menjawab
Sahabat Arunika, ingin mengenal pendekatan waldorf?
Memiliki pertanyaan mengenai pendekatan Waldorf?
Yuk, tuliskan pertanyaanmu di kolom komentar dan datanglah ke gelaran Pasar Sehat 2019 pada 30 Maret mendatang di 23 Paskal Shopping Center untuk mendengar jawabannya. "Arunika Menjawab" bersama komunitas belajar arunika waldorf, dengan Ari Novianti @aribubiilala dari arunika serta Dira Sugandi @dirasugandi orangtua di kinder waldorf akan menjawab pertanyaan sahabat!
Jadi...mau tanya apa nih?
Caranya
Follow @arunikawaldorf
Kemudian silakan regram postingan ini, tag @arunikawaldorf dalam postinganmu, mention dan undang 5 teman mu untuk menghadiri bincang seru ini, tuliskan pertanyaanmu dalam caption ya.
Related Posts:
Peluang Berkolaborasi Menjadi Relawan Di Arunika
"Love starts when we push aside our ego and make room for someone else" Rudolf Steiner
Berawal dari sebuah mimpi atau keinginan individu untuk membawa pendidikan yang hangat dan indah serta memanusiakan manusia seutuhnya, SD Arunika ini hadir. Dari sebuah komunitas, mimpi individu ini bergulir dan menjadi mimpi bersama.
Masih panjang perjalanan kami dan semakin besar daya yang kami perlukan. Oleh karena itu, kami membuka peluang magang relawan yang memiliki mimpi dan hasrat yang sama untuk melakukan perubahan bagi Indonesia melalui pendidikan.
Yuk, bagi kamu yang 'gemas'' terhadap kondisi saat ini yang penuh dengan energi negatif, mari bersama-sama melakukan perubahan bagi masa depan yang lebih indah, hangat, dan humanis.
Content: @daniajai
Desain: @neracalangit
Related Posts:
The Search For A Good School
Setiap orang tua, dan juga pendidik tentunya menginginkan hal-hal baik untuk anak-anaknya, termasuk halnya dalam memberikan pendidikan atau memilih sekolah. Dengan banyaknya sekolah dan ragamnya metode pendidikan, orang tua dapat belajar dan mencari tahu mana yang sesuai dengan nilai-nilai keluarga dan harapan bagi anak. Jika demikian, tentunya akan muncul beberapa parameter dari sekolah yang baik.
Pada public talk kali ini, Horst Hellman dan Katherine Estember akan menceritakan tentang esensi pendidikan, bagaimana sekolah dapat memelihara potensi diri anak agar kelak ia tumbuh matang dengan sempurna, sebuah pendidikan yang disesuaikan dengan tumbuh kembang berdasarkan usia. Apa-apa saja yang terjadi saat masa pendidikan anak selama 21 tahun pertama dalam hidupnya. Bukan hanya itu, nilai-nilai dasar apa saja yang perlu dimiliki seorang anak agar dapat menghadapi tantangan yang akan dialaminya pada jamannya: dan bagaimana sekolah mampu memberikannya.
Bagaimana kita sebagai orang tua dan pendidik dapat menghadirkan pendidikan untuk membekali anak sepanjang hayat, juga untuk kita orang dewasa yang masih terus berproses, kita akan belajar untuk menuju pribadi yang lebih berkualitas.
Public talk ini akan diselingi dengan movement, games dan artistic activities, sebagai penyeimbang dari kerja otak kita. Agar proses pembelajaran dapat dilakukan pada area head-heart-hand, yang mana menyentuh secara menyeluruh (holistic education).
Horst Helman sendiri telah berpengalaman selama 28 tahun sebagai Guru Waldorf, juga membangun dan memdampingi terbangunnya sekolah-sekolah waldorf di dunia (Jerman, Singapura, Taiwan, Thailand, Phillipines), sedang Katherine Estember merupakan seorang pendiri dan guru waldorf di Tuburan, Philipine; yang kini sedang mempersiapkan jenjang SMA (High School). Keduanya merupakan pemateri yang memiliki pengalaman dan pengetahuan yang sangat berharga, yang tentunya akan baik dan diperlukan bagi kita para orang tua maupun guru atau siapapun yang tertarik dengan pendidikan dan anak.
Pendaftaran dapat dilakukan melalui:
Bit.ly/arunikapubliclecture
Kegiatan berlangsung 2 hari
Sabtu, 16 Maret 2019
08.00-16.00
Dan
Minggu, 17 Maret 2010
08.00-12.00
Kegiatan akan dilaksanakan di
Eco learning camp
Jl. Bukit Dago Pakar
Bandung
Investasi
Early bird 675.000
(sampai dengan 10 Maret 2019)
Reguler 750.000
Grup @650.000 (min 5 peserta)
Mari berbekal untuk kebaikan generasi masa depan.
Segera daftarkan diri anda karena TEMPAT TERBATAS.
Related Posts:
Open Donation! Bantu Sekolah Dasar Waldorf Pertama di Indonesia
Site Plan Arunika |
Rencana Aula Arunika |
Related Posts:
Introduction To Waldorf Education. Mengenal Indahnya Pendidikan Waldorf ...
Mengenal indahnya pendidikan waldorf. Metode Waldorf (yang digagas oleh Rudolf Steiner) dalam keseluruhan rangkaian pembelajaran. Pendidikan Waldorf yang merupakan sebuah pendidikan holistik,yang akan diterjemahkan dalam setiap elemen pembelajaran, sehingga pengalaman dan rasa akan nilai-nilai yang digagas oleh Steiner dapat tumbuh dan meresap dalam sanubari setiap anggota komunitas, terutama anak. Sekolah Waldorf pertama berdiri di Stuttgart, Jerman pada tahun 1919. Pada masa itu, pasca perang dunia pertama, banyak kekacauan yang terjadi. Berangkat dari kondisi itu, Rudolf Steiner mulai menyuarakan akan kebutuhan adanya tatanan masyarakat baru yang akan membawa keseimbangan pada dinamika dunia. Dari situlah, Emil Molt, seorang pengusaha yang memiliki keresahan yang sama dan tertarik untuk mengaplikasikan konsep yang dibawakan oleh Steiner. Ia kemudian meminta Steiner untuk mendirikan sekolah bagi anak-anak para pekerjanya. Steiner menyetujui dengan empat syarat, yaitu: terbuka untuk semua, co-education, berlangsung 12 tahun, dan guru penanggung jawab utama.
Related Posts:
Tentang Child Study di Sekolah Waldorf
Salah satu kekhasan sekolah Waldorf adalah bagaimana guru-guru memperhatikan setiap anak murid dengan penuh rasa hormat, rasa cinta, dan tanggung jawab.
Guru-guru Arunika Waldorf yang terpilih adalah guru yang menyadari, meyakini, dan menjalani dengan kesungguhan sebuah keniscayaan bahwa anak adalah makhluk spiritual yang telah memilih jalannya di kehidupan ini untuk berkontribusi dalam perannya di bumi ini, sehingga para guru dengan penuh kesadaran bertanggung jawab dan berupaya agar setiap anak yang dihadapinya dapat memenuhi semua potensinya sehingga kelak mampu menjalani perannya di bumi ini.
Salah satu upaya yang dilakukan para guru Waldorf adalah dengan melakukan Child study atau studi anak padabsetiap individu anak, di mana keadaan anak, situasi perkembangannya, kemampuan fisik, karsa, rasa dan akalnya, kesulitan-kesulitannya dan bakat-bakat
alaminya, tantangan dan hal-hal yang memacunya menjadi pembahasan mendetail sehingga para guru menemukan jawaban tentang apa yang bisa atau perlu mereka lakukan untuk mendukung perjalanan pembelajaran sang anak.
Studi anak dilakukan setiap minggu di mana satu anak bisa dibahas di studi anak hingga berminggu-minggu, namun dapat dipastikan setiap anak akan mendapatkan giliran studi anak. Pada masa studi anak ini, kemungkinan guru pulang membawa banyak pertanyaan tentang anak tersebut di mana bisa saja guru akan bertanya pada orang tua hal-hal mengenai anak tersebut untuk membantunya dalam proses studi sang anak.
Related Posts:
Buku Pengenalan Pendidikan Waldorf
Buku ini menjelaskan betapa pentingnya pendidikan anak usia pra sekolah sebagai fondasi bagi keberlangsungan pendidikan pada jenjang-jenjang berikutnya. Fondasi yang didasarkan pada keunikan dan tahapan perkembangan anak. Berfokus pada karsa sebagai bagian dari tiga aspek mendasar, yaitu karsa (willing), rasa (feeling), dan akal (thinking), melalui pengembangan dua belas indera manusia yang dikemukakan oleh Rudolf Steiner.
Penulis tidak hanya memaparkan teori-teori yang mendasari pendidikan Waldorf tetapi juga memberikan gambaran bagaimana teori ini dapat dipraktikan di dalam sebuah lembaga pendidikan anak usia pra sekolah dan di rumah. Banyak contoh-contoh aplikatif yang dapat dilakukan oleh para guru maupun orang tua.
Buku ini mengajak seluruh guru, orang tua, dan para praktisi pendidikan lainnya khususnya mereka yang terlibat dalam pendidikan anak usia pra sekolah untuk membuka pemikirannya bahwa pendidikan bukanlah alat untuk mencetak anak-anak yang pintar secara akademis saja melainkan bagaimana anak-anak ini nantinya tumbuh menjadi seorang dewasa yang mengetahui tujuan hidupnya dan dapat memberikan makna bagi kehidupannya dan kehidupan orang-orang lain di sekelilingnya.
Puisi indah di lembaran yang menutup buku ini diambil dari buku kumpulan puisi anak karya Manda Wellang.
Pemesanan buku ini atau juga buku puisinya dapat dilakukan dengan mengisi form :
bit.ly/bukupengenalanwaldorf
Related Posts:
Mengenal Pendidikan Waldorf bersama Pustakalana
Apa itu Waldorf? Mengapa Waldorf dapat menjadi alternatif metode pembelajaran dalam dunia pendidikan? Apa perbedaan sekolah Waldorf dengan sekolah pada umumnya? Dan mungkin banyak pertanyaan lain mengenai Waldorf yang bisa didapatkan jawabannya melalui:
"Mengenal Pendidikan Waldorf" untuk aktivitas tingkat Sekolah Dasar Awal bersama Arunika Waldorf
Acara ini akan memberi gambaran kepada orang tua akan aktivitas yang dilakukan di SD Waldorf. Di sesi akhir akan disampaikan pula perkembangan anak usia 7-14 tahun, serta penjelasan tentang aktivitas yang telah dilakukan dari sesi awal acara.
Jumat, 25 Januari 2019
Selaras Lounge - Selaras Guest House & Restaurant
09.00-12.00 WIB
HTM:
Rp. 125.000 (MEMBER PUSTAKALANA)
Rp. 150.000 (UMUM)
Including: beverages
Registrasi: bit.ly/ruangterbukapustakalana2019
Info:
08818670740 (Kak Gita)
Related Posts:
Hari Keluarga di Arunika
Sepotong gambar yang menyisakan sedikit kenangan di acara Arunika Family Day kemarin.
Kami yang seada-adanya, dengan senyuman dan tawa di beberapa pojok dan moment; menyisakan sepenggal kehangatan berselimut harapan.
Semoga tawa dan keriaan kemarin menghidupi tanah dan ruang Arunika. Memberikan rasa cinta, kasih, dan kehangatan pada setiap jejak kaki dan tangan di tanah Arunika.
Dongeng Budak Pahatu |
Bermain bersama |
Sedikit pelajaran dr pembina kami, ".. Rintangan dan ketakutan mungkin/akan ditemui, maka yang perlu dilakukan adalah tetap berjalan. Jalani saja, nanti juga terlewati." Maka yang demikian sesuai dengan yang dikatakan Steiner, "We must eradicate from the soul all fear and terror of what comes toward us out of the future /
We must acquire serenity in all feelings and sensations about the future / We must look forward with absolute equanimity to everything that may come / And we must think that whatever comes is given to us by a world directive full of wisdom / It is part of what we must learn in this Age; namely, to live out of pure trust /
Trust in the ever present help of the spiritual world /Truly nothing else will do if our courage is not to fail us /
Let us develop our will / And let us seek the awakening within ourselves every morning and every evening." /
Menyimak dongeng |
Makan bersama |
Related Posts:
Pendaftaran Siswa Baru Tahun 2019
Prosedur pendaftaran bisa dilihat dalam gambar di bawah ini.
Pendaftaran Sekolah Dasar Arunika Waldorf |
Prosedur Pendaftaran Sekolah Dasar Arunika Waldorf |